Kamis, 22 Januari 2009

Suatu Malam—minggu terakhir bulan pertama


Bulan merah menampakkan wajah buramnya

Seperti seteguk air mata kesedihan pada gelas kristal

Semuanya begitu gamblang…

Ternyata semesta pun berterus terang,

Ia sedang berduka


Darah malaikat berceceran di langit

Menjadi bintang

Melingkupkan pedih alam raya di sela bulu sayapnya

Pada setiap robekan kecil senja

Ketika semua luka masa lalu kutelan dan kulumatkan…